Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) sebagai organisasi pengkaderan dengan selalu menanamkan empat jati diri utama, yakni Religius, Humanis, Nasionalis, dan Progresif menjadi salah satu mesin pencetak generasi muda Indonesia yang siap bersaing dalam pergelutan kreatifitas global. Hingga berusia 24 tahun lebih, KMHDI masih menerapkan sistem kaderisasi berjengang baik dari tingkat pengenalan maupun sampai tingkat kaderisasi pendalaman. Sistem kaderisasi berjenjang seperti itu telah melahirkan generasi muda Hindu yang dapat menjadi penggerak dalam bidangnya masing-masing.

Hal ini sampaikan oleh Presidium KMHDI, I Made Wirayasa dalam membuka acara Konferensi Pendidikan Kaderisasi Nasional (Konfrendiknas) KMHDI tahun 2018, Rabu (7/3/2018) kemarin di BPD Provinsi Bali, Cikini – Jakarta Pusat.
Wirayasa menyampaikan bahwa salah satu tujuan dari pelaksanaan Konfrendiknas ini adalah untuk mengevaluasi secara keseluruhan sistem kaderisasi KMHDI, dan menata kembali konsep kaderisasi secara bersama untuk menciptakan kesetaraan pelaksanaan sistem kaderisasi di setiap cabang KMHDI.
“Kita berharap ada persamaan persepsi terhadap konsep Kaderisasi, dan sistem ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan baik ditingkat cabang hingga tingkatan pusat” jelas Wira.
Kegiatan yang dikuti oleh 40 orang perwakilan dari Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Daerah KMHDI dari seluruh Indonesia, serta Pimpinan Pusat ini akan berlangsung selama 4 hari kedepan, hingga 10 Maret 2018 dalam bentuk diskusi dan penyusunan sistem dan materi Kaderisasi yang harapannya dapat dilaksanakan kedepannya di setiap tingkatan KMHDI.