Manado, kmhdi.org – Atmosfer Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 yang diperingati para umat Hindu, tak hanya menyelimuti Bali, namun juga meluas hingga ke kota Manado. Dalam menyambut Nyepi, Kota Manado kali ini dimeriahkan dengan kegiatan Pawai Ogoh-Ogoh (10/03) dan Dharma Santi (16/03).
Kemeriahan Hari Raya Nyepi di Manado mencerminkan semangat toleransi dan keragaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Utara. Pawai Ogoh-Ogoh yang semarak menjadi daya tarik bagi warga lokal dan mancanegara, sekaligus menunjukkan eksistensi umat Hindu di Kota Manado.
Kegiatan Dharma Santi yang khusyuk menjadi momen refleksi dan introspeksi diri bagi umat Hindu. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Dharma Santi menjadi pengingat untuk selalu menjaga nilai-nilai spiritual dan moral.
Lebih dari itu, perayaan Nyepi di Manado menjadi bukti nyata bahwa budaya Hindu telah menjadi bagian integral dari masyarakat Sulawesi Utara. Kerukunan antar umat beragama yang terjalin erat menjadi contoh indah bagi bangsa Indonesia.
Dalam kegiatan ini PD KMHDI Sulawesi Utara kedatangan tamu istimewa dari PHDI Pusat yaitu Bapak Ketut Budiyasa yang setia membersamai kita para muda mudi dalam kegiatan apapun.
Ketua PD KMHDI Sulawesi Utara, Pusvita V. D. Parwita menyampaikan terjalinnya kolaborasi yang erat antara PD KMHDI Sulawesi Utara dan DPK Peradah Manado menjadi bukti nyata semangat pemuda Hindu dalam bersatu dan berkarya. Visi yang sejalan dan tekad yang kuat mendorong terselenggaranya kegiatan yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintahan, organisasi-organisasi Hindu hingga generasi muda Hindu.
“PD KMHDI Sulawesi Utara dan DPK Peradah Kota Manado mempunyai visi yang sama akan hal tersbut sehingga kita muda-mudi kompak untuk kolaborasi, kolaborasi bukanlah hal yang istimewa tapi hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang saja yang mempunyai visi yang sama, kegiatan ini sangat mendapat dukungan besar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Manado, PHDI Provinsi, PHDI Provinsi dan Kota, WHDI Provinsi dan Kota, Aparat Sipil Negara, serta anak-anak pasraman antusias bersama-sama menunjukan Hindu itu ada disekitar Kota Manado,” ujar Pusvita.
Ketua DPK Peradah Kota Manado, Ida Bagus Aditya Wiguna menyampaikan tujuan dari terlaksananya kegiatan ini adalah agar warga Kota Manado dapat lebih mengenal budaya umat Hindu serta dapat mempererat hubungan kebersamaan antar umat.
“Dari kegiatan ini kami pemuda bekerja sama dengan mahasiswa membuat festival ini dengan tujuan yaitu ingin mengenalkan seni budaya kami umat Hindu, juga meningkatkan pariwisata, hiburan untuk masyarakat dan juga mempererat hubungan kebersamaan umat Hindu yang ada di Kota Manado,” ujar Aditya.
Ketua Panitia Pawai Ogoh-Ogoh dan Dharma Santi, Putu Khrisna Aditya menyampaikan bahwa peran dari kader PD KMHDI Sulawesi Utara dan DPK Peradah Kota Manado telah menghasilkan sebuah karya yang patut diapresiasi.
“Kesuksesan kegiatan kali ini tidak luput peran dari kader PD KMHDI Sulawesi Utara dan kader DPK Peradah Kota Manado patut diapresiasi. Ini merupakan kolaborasi terkeren,” ujar Khrisna Aditya.
Pusvita juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini menjadi sesuatu yang dapat menginspirasi semua umat Hindu agar dapat terus mempertahankan persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
“Besar harapan saya dari kegiatan kolaborasi ini bisa menjadi lilin penerang bagi semua umat hindu yang ada di Indonesia agar memahami begitu pentingnya persatuan dan kesatuan antar kita umat beragama, semoga ini menjadi lilin kecil yang memberikan penerangan penuh kepada insan manusia, serta kolaborasi ini tetap terjalin di semua lembaga hindu yang ada di Provinsi Sulawesi Utara maupun Kota Manado,” ujar Pusvita.
“Banyak sekali harapan dari terlaksananya kegiatan kemarin, terlebih khusus kepada generasi muda penerus kita nanti, tetaplah bersatu ketika kita satu maka semua rencana dan segala kegiatan pasti akan dilancarkan serta dipermudah,” tutup Pusvita.