Jakarta, kmhdi.org – Potensi demografi merupakan faktor yang mendukung Indonesia Emas pada 2045 mendatang sehingga diperlukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di bidang perekonomian.
Promosi menjadi salah satu aktivitas yang harus dilakukan dengan gencar oleh insan UMKM. Oleh karena itu, stand UMKM digelar pada Rakornas XV KMHDI tahun ini. Selain itu, KMHDI juga membuka stand bazar.
“Kegiatan promosi UMKM lokal nantinya akan diisi sekitar lima stand yang menjual minuman kopi, souvenir dan oleh-oleh khas Lombok. Kegiatan ini dibuka hanya satu hari, yaitu Kamis, 30 Juni 2022 yang berlokasi di Prime Park Hotel & Convention Lombok,” kata Gusti Ayu, selaku Koordinator Acara.
Kegiatan bazar sendiri sudah dibuka dari bulan Agustus tahun lalu. Adapun item yang dijual diantaranya lanyard KMHDI, totebag dan kaos Brave Young.
Berdasarkan keterangan ketua panitia bazar, Ni Komang Ayu Nilam Sarini alasan utama dilakukannya kegiatan ini, yakni sebagai sumber dana tambahan untuk kegiatan Rakornas XV KMHDI yang tetap dibuka sampai akhir kegiatan, yaitu 2 Juli 2022 nanti.
“Untuk penggalangan dana kegiatan Rakornas XV KMHDI, kami dari panitia telah melaksanakan kegiatan bazar dari bulan Agustus tahun lalu. Adapun beberapa item yang dijual diantaranya lanyard KMHDI, totebag dan kaos Brave Young untuk sebagi dana tambahan kegiatan. Bazar ini akan kami tetap buka hingga 2 Juli 2022,” jelas Ni Komang Nilam selaku penanggungjawab bazar.
Nilam menambahkan dengan menerapkan strategi freebies berupa sticker dan gantungan kunci menjadi solusi alternatif dalam menarik minat para pelanggan. Upaya ini sukses diterapkan dengan bukti terjualnya produk–produk hasil UMKM tersebut. Hal ini tentu saja memberikan timbal balik berupa keuntungan untuk sumber dana tambahan demi kelancaran kegiatan.
Melalui kegiatan pameran bazar ini, diharapkan dapat mengembangkan usaha UMKM di pulau Lombok agar dapat dikenal lebih banyak orang.
“Melalui kegiatan pameran bazar ini harapanya adalah dapat mengembangkan dan memperkenalkan produk usaha UMKM terutana UMKM Hindu di Pulau Lombok sehingga produk yang dipamerkan bisa dikenal oleh kalangan banyak orang,” tambah Nilam.
Ia juga berharap bahwa kontribusi dan dukungan dari pihak-pihak terkait tentu tetap diperlukan untuk memberikan peluang kepada para pengusaha umkm untuk belajar menjadi pelaku kegiatan perekonomian dalam lingkup kecil.
“Harapanya hal seperti ini dapat didukung dari pihak-pihak terkait untuk memberikan peluang kepada pelaku-pelaku UMKM nantinya untuk belajar dan menjadi pelaku kegiatan perekonomian yang kreatif dalam ruang lingkup kecil,” tutupnya.
