Jakarta, kmhdi.org – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mendorong kemandirian umat Hindu melalui Pura. Hal ini disampaikan ketika bertemu dengan Pengurus Pusat Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Jakarta, Selasa (24/10).
Ketua Umum KMHDI I Wayan Darmawan mengatakan pura tidak hanya sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu. Namun pura juga harus dimaknai dan difungsikan juga sebagai tempat strategis untuk pemberdayaan umat salah satunya dalam disektor ekonomi.
“Melalui aktifias pemberdayaan ekonomi dari pura inilah diharapkan mampu menjangkau seluruh umat dan menciptakan kemandirian umat,” ungkapnya.
Salah satu kegiatan ekonomi yang dapat diterapkan di Pura tambah Darmawan, adalah membangun lembaga keuangan mikro atau koperasi yang bisa memberikan jaminan atau akses permodalan terhadap umat.
Disamping mendorong kemandirian umat, dalam kesempatan itu KMHDI juga mendorong PHDI mengeluarkan Bhisama Pengelolaan Sampah Paska Upacara Keagamaan.
Menurut Darmawan urgensi Bhisama Pengelolaan Sampah Paska Upacara Keagamaan penting mengingat sampah sisa hasil upakara keagamaan volumenya cukup besar.
“Setiap kali upacara keagamaan seperti di pura-pura, sampah sisa hasil upacara keagamaan yang didominasi sampah organik volumenya tidaklah sedikit namun cukup besar,” terang Darmawan.
Menurut Darmawan jika sampah hasil upakara tersebut tidak dikelola dengan baik, maka umat Hindu akan turut berkontribusi menambah beban sampah di TPA. Namun, jika sampah tersebut dapat dikelola dengan baik maka setidaknya dapat mengurangi tingginya tumpukan sampah di TPA.
Menurut Darmawan melalui pengelolaan sampah yang inovatif sampah hasil sisa upakara yang didominasi sampah organik dapat diolah menjadi pupuk dan eco enzyme yang memiliki nilai guna bagi umat Hindu.
Untuk memulai upaya ini tentu langkah pertamanya adalah dibuatkan infrastruktur hukum berupa Bhisama tentang Pengelolaan Sampah Paska Upcara Keagamaan yang mengatur tentang upaya pengelolaan sampah yang sistematis dan berkesinambungan yang dilakukan oleh Pura.
“Persoalan sampah adalah persoalan serius yang harus segera ditangani. Umat Hindu juga harus mulai memikirkan bagaimana mengelola sampah hasil sisa upakaranya sendiri. Untuk itu PHDI sebagai majelis umat Hindu bisa membuat Bhisama terkait persoalan tersebut,” terangnya.
Selanjutnya, KMHDI juga menyoroti terkait penguatan SDM Hindu. Darmawan menjelaskan sampai hari ini kualitas SDM Hindu dapat dikatakan masih jauh. Terutama umat Hindu yang ada di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Terbelakang).
“Pasraman sebagai salah satu lembaga pendidikan Hindu kondisinya tidak semua baik. Kekurangan fasilitas mulai dari fisik dan manusia (guru) adalah wajah lembaga pendidikan Hindu. Hal ini membuat umat Hindu semakin tertinggal dengan umat lainya,” terangnya.