“Pohon yang sehat adalah pohon yang mampu tumbuh menyesuaikan musim, tanpa kehilangan akarnya”
Jakarta, kmhdi.org – Di tengah lajunya perkembangan tekonologi, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan iklim kaderisasi yang unggul dan berkualitas untuk kader mahasiswa Hindu Indonesia. Salah satu kunci keberlangsungan kaderisasi adalah kemampuan dalam mengadopsi pola kaderisasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman yang terus mengalami perkebangan, khususnya di era digital saat ini.
Transformasi digital telah mengubah cara generasi hari ini dalam berinteraksi, belajar, dan berorganisasi. KMHDI, sebagai organisasi eksternal kampus yang telah berdiri sejak tahun 1993, menyadari bahwa keberlangsungan kaderisasi tidak bisa bertumpu pada metode konvensional semata. Oleh karena itu, inovasi dan pola adaftif dalam pelaksanaan kaderisasi menjadi penting untuk di implementasikan disemua jenjang kaderisasi KMHDI.
Mayoritas kader hari ini merupakan generasi Z. generasi yang lahir dan tumbuh dalam ekosistem digital. Mereka memiliki pola pikir, gaya belajar, dan nilai yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Keberagaman latar belakang serta akses cepat terhadap informasi membuat proses kaderisasi membutuhkan pendekatan yang lebih fleksibel dan kreatif.
Pembelajaran materi kaderisasi KMHDI tidak hanya harus hadir di ruang fisik, tetapi juga aktif membangun ruang kaderisasi di dunia maya, media sosial, serta platform diskusi virtual harus menjadi bagian dari strategi pengembangan kaderisasi hari ini. Selain memanfaatkan platform digital sebagai ruang informasi dan pembelajaran kaderisasi, KMHDI dapat mengembangkan pendekatan kaderisasi yang lebih kolaboratif, relevan, dan kontekstual.
Pola kaderisasi yang adaptif tidak hanya memperkuat eksistensi organisasi, tetapi juga menegaskan perannya sebagai ruang pendidikan dan tempat belajar yang relevan di setiap lintas generasi mahasiswa Hindu. Selain itu, semangat solidaritas dan nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam Purwaka harus tetap dijaga sebagai fondasi utama dalam setiap proses jenjang kaderisasi. Kaderisasi adaptif bukan berarti kehilangan jati diri, ideologi organisasi, dan semangat pengabdian tetap menjadi pondasi utama dalam setiap aktivitas pengkaderan organisasi.
Penulis : I Putu Andre Juliana (Ketua Departemen Kaderisasi PP KMHDI)
