SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Bogor, kmhdi.org – Generasi muda merupakan harta berharga yang dimiliki oleh suatu negara, dalam hal ini meliputi golongan yang mampu memberikan pemikiran, ide, tenaga dan segala bentuk produktivitas lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan jaman berupa teknologi merupakan suatu godaan besar dalam menjalani kehidupan, era globalisasi seperti sekarang menimbulkan berbagai macam budaya serta kebiasaan dari luar. Kemampuan generasi muda yang dapat megakses segala hal dengan mudah, fasilitas yang tersedia juga sudah mencukupi dalam mempraktekan berbagai hal yang sudah tersedia dia media sosial. Dampak positif maupun negatif tidak bisa dihindarkan, menjadi hal baik jika melakukan kegiatan yang berdampak positif namun bisa berbahaya jika terjerumus untuk melakukan kegiatan yang berdampak negatif. Generasi muda juga dikenal dengan perjalanan mencari jati diri, ditambah dengan kondisi emosi yang belum stabil membuat mudah dalam menerima ataupun melakukan sesuatu yang dianggap mereka sesuai dengan konsep hidupnya.

Proses yang tidak boleh lupa adalah bagaimana cara kita bisa bertahan dalam dunia masyrakat, karena semua mempunyai keanekaragaman dan perbedaan dalam menghadapi hidup bermasyrakat. Banyak kasus dimana kepedulian antar generasi muda sangat rendah, tidak memiliki jiwa inisiatif serta ragu dalam melakukan sesuatu menjadi alasan besar bagi mereka untuk tidak membantu orang lain. Didikan dari orang tua dan sekolah juga sangat penting dalam hal ini, mereka harus mampu mengajarkan dan menerapkan nilai moral dalam kehidupan seperti menolong sesama, berpendapat, dan kegiatan positif lainnya. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menciptakan generasi muda yang tidak peduli terhadap sesuatu bahkan didekatnya.

Mempunyai tolong menolong harus dipupuk dari kecil, kebiasaan yang dipupuk dari kecil akan menjadikan kebiasaan tersebut menjadi karakter. Bukan hal mudah untuk terus tetap konsisten terhadapa apa yang kita mulai, tapi bertujuan untuk perubahan dan ditambah niat kita bisa melakukan hal tersebut. Konsep pemikiran dalam menghadapi suatu kejadian juga wajib dilatih, bagimana kita sebagai seorang manusia bersikap tenang dan memikirkan bagaimana solusi atas masalah tersebut. Kemampuan generasi muda menghadapi masalah harus terus dilatih dan pembelajarannya harus dikembangkan. Manusia tidak luput dari masalah, dan pasti masalah akan muncul dari berbagai arah bahkan yang tidak kita duga- duga.

Pedoman yang digunakan generasi muda sebagai landasan dalam berpikir juga sangat penting dan perlu diperhatikan. Mereka wajib menggunakan pedoman yang sesuai dengan hukum berlaku di Indonesia, serta ajaran agama yang mereka percayai. Karena kondisi emosional mereka belum stabil, mereka akan mudah dimasukin oleh ajaran-ajaran yang kita tidak tahu bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku mereka di masyrakat. Apakah ajaran tersebut justru malah membuat polemik negatif dalam hidup mereka, atau bahkan menciptakan kesesatan dalam berpikir. Penting juga sosialisasi untuk terus digaungkan bahwa dalam menggunakan pedoman berperilaku kita wajib melihat dampak positif untuk masyrakat sekitar.

Terakhir adalah kecerdasan emosional mereka, ini sangat penting karena semua kegatan berperilaku dalam kehidupan bermasyrakat pasti menggunakan emosi. Menjadi tantangan generasi muda dalam mengatur kondisi emosi mereka, karena sangat berbahaya jika tidak bisa mengontrol emosi di dalam diri. Bukan saja berbahaya bagi diri sendiri, tapi bisa sangat berbahaya jika mereka masuk ke dalam dunia masyrakat. Karena masyrakat mempunya segala macam karakter, yang tiap generasi muda harus bisa menguasai emosinya ketika harus berhadapan dengan orang-orang banyak.

Lantas bagaimana kaca KMHDI menghadapi dinamika ini? Tertulis jelas bahwa KMHDI mempunyai Purwaka yang dijadikan landasan atau dasar bagi para kader dalam melakukan atau memikirkan sesuatu. Kader akan berlandaskan pada Veda dan Pancasila, maksudnya dalam bertidak dan melakukan sesuatu kader akan terus menjadikan ajaran yang terdapat dalam Veda serta nilai-nilai dalam Pancasila sebagai dasar. Purwaka KMHDI ini akan menciptakan kader yang religius, humanis, nasionalis serta berpikiran progresif.

Dalam artian kader generasi muda sudah memiliki landasan dalam berpikir atau bertindak, kemudian mereka mampu mengontrol emosi dan yang terakhir mereka mampu memahami tindakan yang seharusnya dilakukan ketika mereka menghadapi permasalahan baik ligkup individu atau masyrakat. Istilahnya mereka sudah siap dengan dasar akar yang kuat dalam menjalani dinamika permasalahan di masyarakat, sekarang bagian dalam merelaisasikan atau mempraktikkan ajaran yang sudah mereka dapat.

KMHDI juga ingin menciptakan kadernya yang peduli terhadap situasi sekitar, mereka bisa bersikap dan mencari solusi dalam proses penyelesaian masalah yang mereka hadapi. Dengan bantuan kaderisasi beberapa tingkatan, disana mereka diberikan terus ilmu serta kemampuan yang dapat berguna dalam menghadapi dinamika dalam bermasyrakat.

Pandangan mereka terhadap suatu masalah juga terus dilatih sampai dapat berpikiri kritis, dapat menemukan solusi kritis dalam menanggulangi permasalahn atau polemik baik dalam lingkup kemahasiswaan atau lingkup masyrakat sekalipun.

Terakhir dalam kita bertindak ataupun melakukan sesuatu dan hal tersebut akan menghubungkan orang banyak kita wajib untuk terus bisa mementingkan kepetingan umum diatas kepetingan pribadi atau golongan. Jangan mengeluarkan statement atau solusi yang dikeluarkan agar masalah cepat selesai, tapi kita wajib melihat jangka panjang dalam solusi yang kita berikan. Kita sebagai generasi muda masih mempunyai power besar dalam merubah dan mengisi keanekaragaman Indonesia ini dengan segala semangat dan prestasi untuk kemajuan Indonesia itu sendiri.

Oleh : Ida Bagus Shiva Mahaputra (Peserta KT 1 KMHDI Bogor)

Share:

administrator