PC KMHDI Buleleng bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan pada Sabtu, 21 September 2019 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergitas lembaga Agama dengan organisasi Kepemudaan. Dalam laporan yang disampaikan oleh ketua panitia, Gede Feby Suarjaya Putra sumber dana kegiatan ini merupakan dana dari Kementerian Agama Kabupaten Buleleng. Kepala Kementerian Agama Buleleng yang diwakilkan oleh Kepala Bagian Tata Usaha memberikan tanggapan bahwa kegiatan ini adalah salah satu dukungan yang diberikan Kementerian Agama Buleleng untuk meningkatkan kualitas SDM agar dapat mencetak pemimpin yang mampu mengkombinasikan ajaran Agama dan ilmu Pengetahuan.

Sesuai dengan tema yang diambil yaitu “Internalisasi dan Implementasi Teori-Teori Kepemimpinan Bagi Generasi Milenial Hindu”. “Internalisasi yang dimaksud adalah pemahaman tentang teori kepemimpinan kemudian mampu mempraktekannya pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat”, jelas Putu Esa Purwita dalam sambutannya sebagai ketua PC KMHDI Buleleng.
Peserta diklat terdiri dari puluhan Mahasiswa dari berbagai Universitas di Buleleng. Dalam pelaksanaannya terdapat 4 materi yang diberikan. Materi pertama dibawakan langsung oleh I Gede Sumarawan selaku Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Buleleng dengan materi wawasan kenegaraan. Sumarawan menjelaskan 4 pilar kebangsaan, kebinekaan Indonesia, dan nilai-nilai pendidikan agama sebagai yang utama dan pertama. Pria yang juga berprofesi sebagai Pemangku ini menghubungkan pendidikan yang utama dan pertama dengan lambang Tri Murti.
Brahma merupakan Dewa yang bertugas pertama dalam menciptakan isi dunia ini dan memiliki sakti yang utama yaitu Saraswati sebagai lambang pengetahuan. Ia juga berpendapat bahwa memimpin diri sendiri adalah hal yang sulit tak semudah menjadi Kepala Tata Usaha.
Hadir pula seorang Brahmana yaitu Ida Bhawati Hermawan sebagai pemateri kedua yang membahas tentang Kepemimpinan Hindu. Pemilik Pasraman Pinandita Brahma Vidya yang terletak di Desa Penarungan, mengajarkan banyak hal tentang teori-teori kepemimpinan menurut Sastra. Selain itu Ida menyampaikan bahwa pemahaman filsafat Agama penting diketahui bagi seorang pemimpin. Agar seorang pemimpin contohnya seperti Pinandita tidak hanya bisa menggunakan genta dan mengucapkan mantra tetapi mengetahui setiap makna dari hal yang dilakukannya.
Dilajutkan oleh narasumber ketiga Wayan Sudira seorang ahli dalam Bidang Hukum berbicara tentang analisis media dari sudut pandang hukum tentang UU ITE. Di era milenial sangat penting melakukan analisis media. Materi ini dipilih agar seorang pemimpin mampu menggunakan media informasi dengan bijak dan bermanfaat.
Materi terakhir mengupas dari sisi ekonomi dihadirkan Kadek Duwika seorang dosen ekonomi yang mengajar di salah satu perguruan tinggi di Singaraja. Ia mengajarkan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin dalam bisnis dan wirausaha memerlukan strategi bersaing yang baik dan harus dimulai sejak dini. “Bisa diawali dengan berjualan sosis dan the poci”, katanya. Dwika juga mengingatkan jangan hanya bergantung pada satu bisnis namun perlu memiliki jenis bisnis lainnya dan jalanilah secara konsisten. Kegiatan ini berakhir pukul 16.00 wita dan ditutup oleh Arya Suarnata selaku perwakilan Forum Alumni PC KMHDI Buleleng.