SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Denpasar, kmhdi.org – Belakangan ini, isu yang mengatakan menurunnya minat mahasiswa untuk berorganisasi semakin. Sebenarnya ini adalah isu lama yang belum terselesaikan. Saya masih ingat dalam konsolidasi antara PD KMHDI Bali dengan PC KMHDI se-Bali di Pasraman Satyam Eva Jayate kala mahasabha ke 30, permasalahan ini juga diangkat untuk dijadikan kajiankajian (15/9).

Saya saat itu sempat speak up dan menyebut bahwa akar masalah minat ber-KMHDI yang menurun itu adalah branding KMHDI buruk. Hal ini saya sampaikan karena saya melihat media sosial dan marketing plan dari KMHDI tidak berjalan sama sekali.

Seiring berjalannya waktu, ternyata apa yang saya sampaikan dalam konsolidasi diatas sedikit keliru juga. Bukan salah, tetapi kurang tepat saja. Hal ini saya sadari ketika saya ikut bergabung di bidang Litbang PC KMHDI DENPASAR.

Akar masalah dari menurunnya minat berorganisasi ternyata bukanlah branding dari organisasinya, melainkan kurangnya kemampuan KMHDI dalam mempertemukan visi organisasi dengan visi kader. Hal ini terlihat ketika program program pemerintah lebih eksis ketimbang program organisasi. Lantas bagaimana cara mempertemukan visi KMHDI dengan visi kader? Jawabannya adalah aktualisasi Teori Maslow dalam KMHDI.

Teori Maslow adalah teori psikologi yang menjelaskan bahwa manusia memiliki berbagai tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi secara berurutan. Dalam konteks organisasi, teori ini dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk memahami motivasi kader dan merancang strategi manajemen yang efektif.

Teori Maslow menjelaskan bahwa terdapat hirarki kebutuhan dari manusia. Disebut hirarki kebutuhan karena dalam teori Maslow, kebutuhan dari manusia ini harus dipenuhi secara berjenjang dari bawah ke atas (bukan terbalik). Adapun hirarki kebutuhan itu antara lain :

  1. Kebutuhan Fisiologis: merupakan kebutuhan dasar dari manusia seperti makanan, air, tempat tinggal, dan pendidikan.
  2. Kebutuhan Keamanan: merupakan kebutuhan akan rasa aman, perlindungan dari bahaya, dan stabilitas.
  3. Kebutuhan Sosial: merupakan kebutuhan akan rasa memiliki, kasih sayang, dan hubungan sosial.
  4. Kebutuhan Penghargaan: merupakan kebutuhan akan pengakuan, status, dan prestasi.
  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: merupakan kebutuhan untuk mencapai potensi diri secara maksimal.

Organisasi yang berbasis pada teori Maslow akan berupaya memenuhi kebutuhan kader pada setiap tingkatan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan organisasi yang positif, bahan branding, dan kelebihan organisasi yang berkelanjutan.

Tentu KMHDI tidak akan bisa memenuhi 5 kebutuhan diatas secara langsung, terlebih menyediakan kebutuhan fisiologis. Namun yang perlu diperhatikan disini bukanlah menyediakan ke-5 kebutuhan diatas, melainkan bagaimana cara KMHDI bisa menjadi penghubung antara 5 kebutuhan tersebut.

Kebutuhan Fisiologis
Hal pertama adalah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar dari semua kader. Bagaimana cara KMHDI mampu menjadi penghubung agar para kader bisa mendapatkan kebutuhan finansial untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sudah seharusnya KMHDI mampu menyediakan ruang ruang kreatifitas bagi kader yang dari hasil kreatifitas itu, para kader bisa dibayar. Contohnya adalah memonetisasi web PP KMHDI dan memberikan setengah hasilnya kepada penulis artikel. KMHDI juga bisa membuat startup dan media, yang darinya para kader yang berkecimpung disana bisa mendapatkan pundi pundi rupiah. KMHDI juga bisa memberikan beasiswa perkuliahan kepada kader kader PC yang membutuhkan.

Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan kedua adalah keamanan dari kader yang ikut KMHDI. Jika di organisasi intra kampus mahasiswa mendapat jaminan kelulusan melalui SKE, sekarang bagaimanakah KMHDI memberikan rasa aman bagi kader yang sedang berkuliah? Hal inilah yang harus dipikirkan pimpinan pusat.

Kebutuhan Sosial
Selain kebutuhan fisiologis dan rasa aman, KMHDI juga perlu memberikan manfaat bagi kader kader yang membutuhkan kebutuhan sosial. KMHDI harus menjamin kehidupan sosial bagi kader kader. Bagaimana cara KMHDI membuat kader memiliki rasa emosional yang tinggi antar sesama kader? Itulah yang perlu pimpinan pusat pikirkan.

Kebutuhan Penghargaan
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk dihargai. Untuk mencapai kader yang cinta KMHDI, organisasi ini perlu menghargai pencapaian pencapaian kader. Entah itu dengan memberikan beasiswa kepada kader yang berprestasi, ataupun hal lainnya.

Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan terakhir yang perlu KMHDI berikan kepada kader adalah kebutuhan untuk mencapai potensi kader yang optimal. Bagaimanapun caranya, KMHDI perlu memikirkan cara bagaimana minat dan bakat kader bisa meningkat ketika ia ikut KMHDI. Sesuai minat kader, bukan minat tokoh tokoh tertentu

Penulis : I Gede Panca Kusuma Ramadi (Kabid Litbang PC KMHDI Denpasar)

Share:

administrator