SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Jakarta, kmhdi.org – Di tengah arus deras revolusi digital, organisasi modern dituntut untuk lebih adaptif. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi salah satu alat transformasi yang paling strategis jika dimanfaatkan dengan tepat. Hal ini menjadi pokok bahasan dalam webinar “Implementasi AI: Peluang dan Tantangan Organisasi” yang diinisiasi oleh DDI Pimpinan Pusat KMHDI (14/05).

Gde Dharma Nugraha, Akademisi Universitas Indonesia sekaligus Alumni KMHDI, memaparkan bahwa AI memiliki potensi besar dalam memperkuat efisiensi organisasi. Mulai dari chatbot untuk pelayanan informasi, analisis prediktif untuk pengambilan keputusan, hingga otomatisasi alur kerja yang dapat menghemat waktu dan biaya.

“Fitur yang ditawarkan oleh AI ini memiliki potensi besar dalam memperkuat efisiensi organisasi. Namun, penerapan AI dalam aktifitas organisasi bukan tanpa tantangan,” jelas Gde Dharma Nugraha.

Ia menyoroti risiko ketergantungan teknologi, isu privasi, etika penggunaan data, hingga kemungkinan tergesernya peran manusia. Menurutnya, kunci keberhasilan adaptasi terletak pada kualitas data, kesadaran kader terhadap teknologi, dan identifikasi area kerja yang bisa diotomatisasi secara tepat dan etis.

Dalam konteks KMHDI, Gde meyakini bahwa AI bisa digunakan sebagai alat bantu kaderisasi, pemetaan kebutuhan kader, hingga strategi komunikasi yang lebih efektif.

“AI bukan pengganti manusia. Ia adalah support system yang bisa memperkuat kinerja organisasi. Jika kita diam, bukan tidak mungkin kita akan tergilas oleh perkembangan teknologi itu sendiri,” tambahnya.

Webinar ini menjadi pemantik penting bagi kader KMHDI untuk tidak sekadar menjadi pengguna pasif teknologi, tetapi juga pelaku transformasi digital yang sadar etika dan tanggung jawab.

Share:

administrator